Kamis, 07 Juni 2012

Bulan

Bulan adalah satelit alami bumi. Selama ini kita melihat bulan bersinar pada malam hari, namun sebenarnya cahaya bulan bukan berasal dari bulan itu sendiri tetapi berasal dari pantulan cahaya matahari. Jarak dari pusat Bulan ke pusat bumi kira - kira 384.403 km. Bulan sendiri selalu berotasi mengelilingi bumi selama 27,3 hari. Bulan selalu berada didekat bumi dikarenakan adanya gaya gravitasi bumi yang menarik bulan mendekati bumi, namun bulan tidak jatuh menabrak bumi diakibatkan gaya sentrifugal yang merupakan kebalikan dari gaya gravitasi. Bulan purnama terjadi setiap 15 hari sekali, dimana bumi terletak hampir segaris di antara matahari dan Bulan, sehingga seluruh permukaan Bulan yang diterangi Matahari terlihat jelas dari arah Bumi. Sementara Bulan Mati terjadi karena yBulan terletak pada hampir segaris di antara Matahari dan Bumi, sehingga yang 'terlihat' dari Bumi adalah sisi belakang Bulan yang gelap, alias tidak nampak apa-apa.
Read more »

Gerhana Bulan


        Gerhana bulan adalah peristiwa yang terjadi disaat bulan purnama, dimana bayangan bumi menutupi bulan jika dilihat dari bumi. Sehingga menyebabkan bulan akan tidak terlihat sementara. Saat terjadi gerhana bulan, matahari, bumi dan bulan membentuk suatu garis lurus dimana bumi ada diantara matahari dan bulan.  Namun tidak selalu ketika terjadi gerhana bulan seluruh permukaan bulan tertutupi oleh bayangan bumi , kadang kala bulan hanya tertutup sebagian saja yang biasanya disebut gerhana bulan parsial. selain itu ada juga gerhana bulan penumbra Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram. Gerhana bulan dapat dilihat secara kasat mata, biasanya terjadi beberapa kali dalam setahun.

Read more »

Jumat, 01 April 2011

PLANET

Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:

Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union = IAU) mengumumkan perubahan pada definisi "planet" sehingga seperti yang tersebut di atas, terdapat sembilan planet termasuk Pluto, bahkan benda langit yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai planet baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus, Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres dan UB 313 kini berubah statusnya menjadi "planet kerdil/katai."

Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari danBulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang. Sebelumnya, planet-planet anggota tata surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter/Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 Agustus 2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari daftar planet sehingga jumlah planet di tata surya menjadi hanya 8.



Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pengertian istilah “planet” berubah dari “sesuatu” yang bergerak melintasi langit (relatif terhadap latar belakang bintang-bintang yang “tetap”), menjadi benda yang bergerak mengelilingi Bumi. Ketika model heliosentrik mulai mendominasi pada abad ke-16, planet mulai diterima sebagai “sesuatu” yang mengorbit Matahari, dan Bumi hanyalah sebuah planet. Hingga pertengahan abad ke-19, semua obyek apa pun yang ditemukan mengitari Matahari didaftarkan sebagai planet, dan jumlah “planet” menjadi bertambah dengan cepat di penghujung abad itu.

Selama 1800-an, astronom mulai menyadari bahwa banyak penemuan terbaru tidak mirip dengan planet-planet tradisional. Obyek-obyek seperti Ceres, Pallas dan Vesta, yang telah diklasifikasikan sebagai planet hingga hampir setengah abad, kemudian diklasifikan dengan nama baru "asteroid". Pada titik ini, ketiadaan definisi formal membuat "planet" dipahami sebagai benda 'besar' yang mengorbit Matahari. Tidak ada keperluan untuk menetapkan batas-batas definisi karena ukuran antara asteroid dan planet begitu jauh berbeda, dan banjir penemuan baru tampaknya telah berakhir.

Namun pada abad ke-20, Pluto ditemukan. Setelah pengamatan-pengamatan awal mengarahkan pada dugaan bahwa Pluto berukuran lebih besar dari Bumi, IAU (yang baru saja dibentuk) menerima obyek tersebut sebagai planet. Pemantauan lebih jauh menemukan bahwa obyek tersebut ternyata jauh lebih kecil dari dugaan semula, tetapi karena masih lebih besar daripada semua asteroid yang diketahui, dan tampaknya tidak eksis dalam populasi yang besar, IAU tetap mempertahankan statusnya selama kira-kira 70 tahun.

Pada 1990-an dan awal 2000-an, terjadi banjir penemuan obyek-obyek sejenis Pluto di daerah yang relatif sama. Seperti Ceres dan asteroid-asteroid pada masa sebelumnya, Pluto ditemukan hanya sebagai benda kecil dalam sebuah populasi yang berjumlah ribuan. Semakin banyak astronom yang meminta agar Pluto didefinisi ulang dari sebuah planet seiring bertambahnya penemuan obyek-obyek sejenis. Penemuan Eris, sebuah obyek yang lebih masif daripada Pluto, dipublikasikan secara luas sebagai planet kesepuluh, membuat hal ini semakin mengemuka. Akhirnya pada 24 Agustus 2006, berdasarkan pemungutan suara, IAU membuat definisi planet yang baru. Jumlah planet dalam Tata Surya berkurang menjadi 8 benda besar yang berhasil “membersihkan lingkungannya” (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus), dan sebuah kelas baru diciptakan, yaitu planet katai, yang pada awalnya terdiri dari tiga obyek, Ceres, Pluto dan Eris.



Sejarah nama-nama planet

Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet (lihat tabel nama planet di bawah). Pada abad ke-6 SM, bangsa Yunani memberi nama Stilbon (cemerlang) untuk Planet Merkurius, Pyoroeis (berapi) untuk Mars, Phaethon (berkilau) untuk Jupiter, Phainon (Bersinar) untuk Saturnus. Khusus planet Venus memiliki dua nama yaitu Hesperos(bintang sore) dan Phosphoros (pembawa cahaya). Hal ini terjadi karena dahulu planet Venus yang muncul di pagi dan di sore hari dianggap sebagai dua objek yang berbeda.

Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memperkenalkan nama-nama dewa dalam mitologi untuk planet-planet ini. Hermes menjadi nama untuk Merkurius, Ares untuk Mars, Zeus untuk Jupiter, Kronos untuk Saturnus dan Aphrodite untuk Venus.

Pada masa selanjutnya di mana kebudayaan Romawi menjadi lebih berjaya dibanding Yunani, semua nama planet dialihkan menjadi nama-nama dewa mereka. Kebetulan dewa-dewa dalam mitologi Yunani mempunyai padanan dalam mitologi Romawi sehingga planet-planet tersebut dinamai dengan nama yang kita kenal sekarang.

Hingga masa sekarang, tradisi penamaan planet menggunakan nama dewa dalam mitologi Romawi masih berlanjut. Namun demikian ketika planet ke-7 ditemukan, planet ini diberi nama Uranus yang merupakan nama dewa Yunani. Dinamakan Uranus karena Uranus adalah ayah dari |Kronos (Saturnus). Mitologi Romawi sendiri tidak memiliki padanan untuk dewa Uranus. Planet ke-8 diberi nama Neptunus, dewa laut dalam mitologi Romawi.

Read more »

Rabu, 17 Maret 2010

Tata surya


Tata surya adalah sekumpulan benda langit yang terdiri dari matahari yang terikat oleh gaya gravitasi matahari. Tata surya kita terdiri dari 8 planet, 5 planet kledil, 173 satelit alami dan jutaan meteorit, asteroid dan komet.


Tata surya terletak di galaksi bima sakti. Galaksi ini berbentuk spiral yang berdiameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200 miliar bintang. Letak matahari sendiri terdapat di lengan orion. jarak matahari sendiri dari pusat galaksi sekitar 25.000 samapi 28.000 tahun cahaya. Kecepatan orbit mengelilingi matahari adalah 2.200 kilometer per detik. Setiap revolusinya berjangka 225-250 juta tahun. Waktu revolusi biasa disebut tahun galaksi Tata Surya.
Read more »

Badai Matahari


Badai matahari(solar storm) diperkirakan akan terjadi pada 2011 - 2015. Badai matahari adalah siklus matahari ketika mencapai pucak aktifitasnya. Menurut penelitian, badai matahari terjadi setiap 11 tahun sekali. Puncak terjadinya badai matahari diperkirakan akan terjadi pada tahun 2012. Pada saat badai matahari terjadi, matahari akan menyemburkan partikel partikel yang menyebar keluar dengan kecepatan 1,5 juta kilometer per jam. Badai matahari menimbulkan dampak yang besar bagi kita, seperti satelit tidak bisa digunakan, listrik akan padam, jaringan telekomunikasi seperti internet, hp, tv kabel akan terganggu. Badai matahari akan dimulai dengan adanya aurora yang spektakukler yang disebabkan oleh interaksi medan magnet bumi dengan angin matahari yang berisi partikel - partikel. Badai ini sangat berbahaya, karena kemungkinan badai ini lebih besar dari badai – badai matahari sebelumnya.

Read more »

Rabu, 03 Maret 2010

Rasi Bintang Orion

Rasi ini dapat dilihat di langit sebelah barat. Rasi ini mudah dikenali karena memiliki 3 bintang kembar yang berjajar dan disebut dengan sabuk orion. rasi ini selalu menunjuk kearah barat. Bagi para petani zaman dulu, rasi ini merupakan tanda dimulainya menggarap sawah. Rasi ini memiliki arti Sang Pemburu. Dalam beberapa penggambaran, Orion tampak disusun oleh tiga badan, memiliki tiga tangan, dua kaki yang terbuka, dan satu di bagian tengah yang kecil.

 

Dalam mitologi Yunani, Orion adalah putra Neptune, orion adalah pemburu terbaik di dunia. Orang Indonesia biasa menyebut rasi ini sebagai rasi bintang waluku. di Dhine rasi ini merupakan satu dari 28 zodiak. Pada zaman mesir kuno, rasi ini dianggap sebagai Dewa Cahaya, Osiris.

 

 

Read more »

Rasi Bintang Aquarius






Rasi ini memiliki arti sang pembawa air. Rasi ini tampak pada lintang +65˚ dan -90˚. Rasi ini tampak paling jelas pada 21.00 selama bulan Oktober dan berbatasan dengan rasi bintang Pisces, Pegasus, Dolphinus,  Aquila,  capriconus, dii. Seseorang  yang berzodiak Aquarius terlahir pada tanggal 20 Januari sampai 18 Februari. Ini karena  pada bulan – bulan itu Matahari menyinari rasi bintang aquarius.

Read more »

 
Cheap Web Hosting | Top Web Host | Great HTML Templates from easytemplates.com.